بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

mapel.id - Pada artikel kali ini merupakan kelanjutan dari artikel Pengertian Kelangsungan Hidup. Silahkan disimak semoga bermanfaat.

Pengertian Adaptasi Morfologi


Adaptasi morfologi adalah adaptasi dari makhluk hidup dengan cara melewati perubahan bentuk organ tubuh yang prosesnya berlangsung sangat lama dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Adaptasi jenis ini sangat mudah dikenali dan mudah di amati karena terlihat dari luarnya. Sebagai contoh dari adaptasi morfologi adalah sebagai berikut :

Adaptasi Morfologi Pada Hewan :

Adaptasi bentuk paruh burung berdasarkan jenis makanannya

 Keterangan gambar :

1. Burung pipit memiliki paruh yang pendek dan kuat. Bentuk paruhnya inilah yang menunjukkan bahwa burung pipit adalah pemakan biji-bijian, karena bentuk paruhnya dirancang untuk menghancurkan biji-bijian tersebut.

2. Burung elang mempunyai struktur paruh yang kuat, tajam dan juga melengkung pada bagian ujungnya. Pada bentuk paruh seperti ini adalah berfungsi untuk mencabik-cabik mangasanya.

3. Bebek memiliki bentuk paruh seperti sudu (sendok besar). Pada bentuk parh yang seperti ini dirancang untuk mencari makanan pada tempat yang becek, berlumpur dan berair.

4. Burung pelatuk memiliki bentuk paruh yang panjang, kuat dan runcing. Bentuk paruh dari burung pelatuk ini dimaksudkan untuk mencari makanan berupa serangga yang bersembunyi di kulit pohon, dalam celah-celah pohon atau pada batang pohon yang sudah lapuk.

5. Burung kolibri memiliki bentuk paruh yang panjang dan juga runcing. Pada bentuk paruh seperti ini memudahkan bagi burung dalam menghisap nektar yaitu bahan utama untuk madu.

6. Burung pelikan memiliki bentuk paruh berkantong. Pada bentuk paruh yang demikian memudahkan bagi burung pelikan dalam menangkap ikan di air.

Adaptasi bentuk kaki burung berdasarkan tempat hidupnya

Keterangan gambar :

1. Pada burung kakatua berfungsi untuk memanjat dan memegang makanan.
2. Kaki ayam berfungsi untuk mengais tanah saat mencari makanan.
3. Burung elang memiliki kaki yang kuat dan kuku yang tajam. Kaki ini ditujukan untuk mencengeram mangsanya.
4. Burung pipit memiliki kaki yang langsing yang berfungsi untuk bertengger.
5. Kaki itik dan pelikan mempunyai selaput, untuk itu sangat cocok untuk berenang di air.
6. Burung pelatuk pintar memanjat karena kakinya cocok untuk memanjat.


Bentuk Adaptasi Hewan Berdasarkan Kondisi Lingkungannya


     Adaptasi hewan air seperti ikan antara lain :
  1. Bentuk tubuh langsing atau streamline.
  2. Permukaan tubuh berlendir dan bernapas dengan insang.
  3. Mempunyai gurat sisi dan sirip.

    Adaptasi hewan di darat antara lain :
  1. Mempunyai bulu
  2. Kulit tebal dan terbuat dari zat tanduk
  3. Alat gerak berupa kaki yang dilengkapi dengan jari dan bulu
  4. Mempunyai kantong air seperti unta

 Contoh Kasus Adaptasi Hewan Pada Alam Liar

  • Ikan air laut menghasilkan urine lebih pekat dibandingkan dengan ikan sungai. Hal ini dikarenakan kadar garam air laut lebih tinggi dari pada kadar garam air tawar. Tingginya kadar garam menyebabkan ikan kekurangan air sehingga ikan harus banyak minum. Akibatnya, .kadar garam dalam darahnya menjadi tinggi sehingga untuk mengurangi kepekatan cairan dalam tubuhnya, ikan mengeluarkan urine yang pekat.
  • Kekebalan serangga terhadap insektisida akan meningkat (menjadi kebal) karena penggunaan insektisida secara terus menerus. Hewan-hewan herbivor beradaptasi terhadap makanan secara fisiologis. Sapi, kambing, kerbau, dan domba merupakan hewan herbivor yang dapat mencerna zat makanan di dalam lambung. Rayap dan Teredo navalis yang hidup di kayu galangan kapal dapat mencerna kayu denganbantuan enzim selulose.Selain hewan, manusia dan tumbuhan dapat beradaptasi dengan lingkungannya secara fisiologi.
  • Berbagai bentuk/tipe mulut serangga sesuai dengan cara mengambil makanannya, seperti kupu-kupu mempunyai tipe mulut seperti belalai yang berfungsi untuk menghisap, belalang atau jangkrik mempunyai tipe mulut penggigit, nyamuk mempunyai tipe mulut penusuk dan penghisap.
  • Struktur gigi pada hewan misalnya karnivora mempunyai gigi taring yang berkembang baik, herbivora mempunyai gigi geraham yang besar, hewan pengerat mempunyai gigi seri yang besar berbentuk seperti pahat.


Sedangkan adaptasi pada manusia contohnya adalah :

  •  Tubuh manusia mampu menambah jumlah sel darah merah apabila berada di pegunungan yang lebih tinggi. Hal tersebut dapat mengikat oksigen lebih banyak untuk mencukupi kebutuhan sel-sel tubuh. Mata manusia dapat menyesuaikan dengan intensitas cahaya yang diterimanya. Ketika di tempat gelap, maka pupil kita akan membuka lebar. Sebaliknya di tempat yang terang, pupil kita akan menyempit. Melebar atau menyempitnya pupil mata adalah upaya untuk mengatur intensitas cahaya.

  • Jumlah sel darah merah orang yang hidup di daerah pantai lebih sedikit dibandingkan orang yang tinggal di daerah pegunungan. Hal ini disebabkan karena tekanan parsial oksigen di daerah pantai lebih besar dibandingkan daerah pegunungan. Jika tekanan parsial oksigen rendah, maka dibutuhkan lebih banyak sel darah merah untuk mengikat oksigen. Tekanan parsial oksigen adalah perbandingan kadar oksigen di udara dibandingkan dengan kadar gas lain di udara.
Axact

mapel.ID

Mata pelajaran online.

Post A Comment:

0 comments:

Terima kasih sudah membaca artikel kami. Jangan sungkan untuk berkomentar, berkomentarlah dengan bijak. Dilarang :
1. Berkomentar tidak sesuai topik bahasan, spamming, dan promosi
2. Berkomentar dengan tautan aktif.
3. Mencela, menghujat dan SARA.